I've known a few guys who thought they were pretty smart
But you've got being right down to an art
You think you're a genius-you drive me up the wall
You're a regular original, a know-it-all
Oh-oo-oh, you think you're special
Oh-oo-oh, you think you're something else
Okay, so you're a rocket scientist
That don't impress me much
So you got the brain but have you got the touch
Don't get me wrong, yeah I think you're alright
But that won't keep me warm in the middle of the night
That don't impress me much
I never knew a guy who carried a mirror in his pocket
And a comb up his sleeve-just in case
And all that extra hold gel in your hair oughtta lock it
'Cause Heaven forbid it should fall outta place
Oh-oo-oh, you think you're special
Oh-oo-oh, you think you're something else
Okay, so you're Brad Pitt
That don't impress me much
So you got the looks but have you got the touch
Don't get me wrong, yeah I think you're alright
But that won't keep me warm in the middle of the night
That don't impress me much
You're one of those guys who likes to shine his machine
You make me take off my shoes before you let me get in
I can't believe you kiss your car good night
C'mon baby tell me-you must be jokin', right!
Oh-oo-oh, you think you're special
Oh-oo-oh, you think you're something else
Okay, so you've got a car
That don't impress me much
So you got the moves but have you got the touch
Don't get me wrong, yeah I think you're alright
But that won't keep me warm in the middle of the night
That don't impress me much
You think you're cool but have you got the touch
Don't get me wrong, yeah I think you're alright
But that won't keep me warm on the long, cold, lonely night
That don't impress me much
Okay, so what do you think you're Elvis or something...
Oo-Oh-Oh
That don't impress me much!
Oh-Oh-Oh-Oh-No
Alright! Alright!
You're Tarzan!
Captain Kirk maybe.
John Wayne.
Whatever!
That don't impress me much!
Selengkapnya...
Malam ini setelah menyambangi orang ketiga dikantorku yang harus opname di Rumah sakit karena radang usus, aku dan 5 temenku mampir di Taman Warung daerah Bogor. Tempat makan ini cukup recomended bagi mereka yang ingin kow-kow dengan budget yang terjangkau (Nasi ayam Bakar ditawarkan hanya dengan harga Rp. 13000,00>> cukup murah bukan). Karna sudah agak malam, banyak dari menu yang sudah habis, sehingga kami membutuhkan waktu cukup lama untuk memesan. Sambil menunggu pesanan diantar, seperti orang yang "ndeso" kami berfoto ria..hee.. hanya mencoba membuat tetap eksis dan narsis..haa
Di sela obralan kami, salah seorang dari kami ada yang mencoba berjualan diri, dia menawarkan kursus public speaking dengannya. Cukup obral juga dia sehingga membuatku nyeletuk "Buka usaha Public speaking aja kmu, passionmu tuh"
spontan temen ku menjawab "jangan ucapkan kata passion itu, gw lagi eneg",,
wheheheee..
Di tempat dimana aku bekerja sering didengungkan kata passion. Menurut mereka tidak ada istilah dalam bahasa Indonesia yang tepat untuk menggambarkan makna dari passion itu sendiri. Tapi sejauh aku menangkap selama hampir satu tahun aku berada di tempat kerjaku, passion merupakan keinginan paling mendalam tentang sesuatu hal yang benar2 diinginkan untuk dikerjakan dimana ketika mengerjakannya akan merasa bahagia mengerjakannya walau dalam pekerjaan senang ataupun susah sekalipun.
Ketika pertama kali datang, passion itu memang belum ada. Akhirnya hanyalah impian yang muncul bukan passion. Apa yang ingin dikerjakan, apa yang ingin diraih, bagaimana aku satu tahun lagi, dst. Setelah itu, seiring dengan berjalannya waktu, hambatan, rintangan, dan kesulitan datang tanpa henti dan menempatkan seseorang di posisi pekerjaan susah (tidak enak). Kemudian orang tersebut memutuskan menyerah dan tidak mau melanjutkan lagi. Saat seperti inilah mengapa passion belum dimiliki, yang ada hanyalah impian yang tidak kunjung terwujud.
Sebagai orang yang tidak takut bermimpi, keadaan seperti ini sering membuat frustasi. Maju tdk bisa, mundur salah. Akhirnya yang terjadi adalah kehilangan status diri. Apa yang ingin dikerjakan, apa yang ingin diwujudkan, apa yang ingin diraih, semuanya kabur dan hilang.
Beberapa teman ada yang mencoba bertahan, dan mencoba mencari impian lain sambil berharap suatu saat bertemu dengan passionnya, orang seperti ini cukup gigih menurutku, dia berani jatuh-bangun sekian kali demi idealisme menemukan passionnya di tempat yang sama seperti impian yang sebelumnya, atau mungkin karna rasa sungkan pada sang owner jika harus menyerah mundur dan kalah,, entahlah,,yang pasti usaha disini tidaklah mudah dan butuh ekstra semangat untuk membuat batu karang tetap kokoh.
Namun, tidak sedikit pula teman yang langsung memutuskan untuk merubah arah, memutar haluan dan memilih idealisme lain. Orang seperti ini juga merupakan teman yang gigih, dia gigih untuk hidupnya, daripada dia tersiksa, kehilangan status diri, dan merasa wasting time, sementara ada dunia lain di luar sana yang bisa menjawab impian - impiannya. Teman ini tetap gigih untuk mendapatkan impiannya, walau impiannya berada ditempat berbeda.
Lalu, dimanakah posisi temanku sekarang, dan mungkin posisi diriku sendiri?? untuk menjawab pertanyaan ini pun tidaklah mudah. Hanya untuk memutuskan untuk menjadi batu karang yang kokoh atau memilih mengorbit di planet yang baru membutuhkan pemikiran yang matang, tepat, dan akurat (haiya...) memilih impian atau passion??
- Nulis belum menjadi bagian dari diriku, jadi sering naik – turun moodnya. Dan selama beberapa bulan belakangan moodnya sedang di bawah..hee.. kebetulan aja nie temen2 jaman SMA ada yang menyentil blog, jadi muncul lagi niatnya buat nulis dan berbagi cerita perjalanan seorang anak biasa.
- Lupa password masuk ke blog. Klo yang satu ini emang dasarnya otak yang dudul. Udah tau kapasitas otak pas – pasan, buat password beda – beda. Hmm…
Wow tak terasa sudah 7 bulan aku ada di tempat baru...
hmm..waktu yang cukup panjang...
dan ternyata belon ada satu karya yang berhasil kuselesaikan..
apa saja yang sudah kulakukan selama ini?
hmm..sungguh waktu yang sangat sia-sia kuhabiskan..
selalu..selalu seperti ini...
terkadang ingin sekali ku mengikuti kemana arah angin berhembus,,
semakin aku berusaha untuk melawan arah angin itu aku semakin terhempas,
namun, ketika ku mulai berjalan mengikuti arah angin itu aku juga semakin tak berarah
aku limbung dengan dunia yang penuh sesak
tidak tau arah mata angin yang benar,,
sendirian menghadapi kehidupan dengan banyak manusia didalamnya..
bagaimana aku bisa tau orang-orang tersenyum padaku...
Bosan aku dengan penat, dan enyah saja kau pekat....
(perjalanan ke waterpark depok sepertinya menyenangkan..)
Selengkapnya...
Salah satu dari teman saya tersebut bekerja di Jakarta, dan dia terbiasa pulang - pergi Jakarta-Bogor dengan naek kereta. Jadi langsung saja terpikir oleh saya untuk ikut join bersama mereka naek kereta (kebetulan saya sering ke Jakarta dan perjalanan Jakarta-Bogor dengan kereta belum pernah saya tempuh).
Pengalaman ini menjadi luar biasa bagi saya, perjalanan dengan kereta api ekonomi dengan jarak pendek (Jakarta-Bogor). Kami berangkat dari stasiun yang sangat sepi di Jakarta tepatnya di daerah Sudirman, mungkin jika saya sendirian saja disana saya tidak akan berani karena suasananya sepi, lengang, dan bisa saja orang yang tidak terlihat bersembunyi di balik semak-semak.
Kami menunggu sekitar 5 menit di stasiun, ketika kereta datang kami langsung masuk. Kereta yang kami tumpangi sudah tidak punya pintu. Sebelum saya masuk ke dalam kereta, saya sempat kaget ketika ada seorang 'anak kecil gundul(tidak punya rambut) yang melompat keluar dari kereta. Anak itu terlihat lusuh dan kotor sekali, dia melompat dari dalam kereta yang belum berhenti, sehingga saya pikir "sungguh bahaya sekali apa yang dilakukan anak tersebut, dimana orang tuanya?"
Untung malam itu kereta kosong, sehingga kami bisa mendapat tempat duduk. sewaktu berada di dalam kereta, saya bertanya ke teman saya "kita bayarnya kapan? kita tidak membeli karcis?" Tapi teman saya hanya tersenyum dan bilang "ga usah". Hah??? Ternyata kami tidak perlu bayar buat naek kereta. Saya kemudian teringat bahwa banyak orang meminta pemerintah memperbaiki infrastruktur kereta, tapi ternyata banyak pula orang yang tidak membayar kewajibannya. "Wah - wah, pantes aja klo pemerintah cuma diem aja".
Keheranan saya tidak berhenti disana, sewaktu di dalam kereta, saya melihat 'anak gundul' yang tadi melompat keluar kereta ada lagi di dalam kereta, dia duduk di lantai kereta sambil mencari - cari barang-barang di lantai kereta (entah apa yang dicari oleh anak itu). Ternyata dia adalah salah satu dari banyak anak jalanan di dalam kereta itu. Selama perjalanan itu pengemis, anak jalanan, dan pemulung di kereta tidak henti-hentinya lewat, seperti air yang mengalir, ada aja. Baru pertama kali saya melihat pengemis sebanyak itu. Kemudian saya liat ke sekeliling, saya melihat penumpang lain di dalam kereta itu, penumpang kereta itu pun kebanyakan adalah orang dengan status menengah kebawah. Jadi saya berfikir, kenapa pengemis sebanyak ini ada di kereta ini, mengapa mereka tidak mengemis di mall, atau di depan hotel, atau di tempat mewah-mewah lainnya, pasti mereka akan mendapat banyak uang disana. Tapi kemudian saya ingat, klo pengemis pasti tidak diperbolehkan memasuki area tersebut.
Disini lah saya melihat kebesaran Tuhan, betapa orang-orang biasa itu (penumpang lain di dalam kereta) dengan segala keterbatasannya diberi kesempatan oleh Tuhan untuk memberi saudaranya yang tidak seberuntung mereka di dalam kereta api ekonomi. Sedangkan orang-orang di tempat mewah seperti mall, hotel, restoran dll, mereka diberi kesempatan luas untuk menjadi donatur di yayasan-yayasan sosial, karena mereka pasti tidak pernah menjumpai pengemis di sekitar mereka (Somoga rantai ini benar-benar berjalan sebagaimana mestinya).
Kereta berhenti di depok, dan kami harus berganti kereta untuk menuju Bogor, disini saya membeli karcis walaupun teman kami yang laen bilang tidak perlu.(kami hanya mencoba mempertahankan idealisme kami anak muda). Ternyata karcisnya sangat murah, hanya Rp1.500,00. Di stasiun depok saya melihat langsung kereta dengan penumpang yang penuh sesak, bahkan sampai ada yang duduk di atap kereta. Sebelumnya kejadian seperti ini hanya saya lihat di TV. Sesampainya di Bogor saya langsung menuju ke shuttle bis, perjalanan ke shuttle bis ini cukup menakutkan buat saya, karena saya baru sadar bahwa malam sudah larut, saya mendapati diri saya sedang sendirian di kota yang baru buat saya dan sedang dibohongi oleh "tukang ojek" (saya diputer-puterin). wahhhhhh...... hmmmm....
Malam yang menegangkan...